Kamis, 31 Maret 2016

proses terjadinya gelombang

PROSES TERJADINYA DAN SPEKTRUM GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 02.13 No comments PROSES TERJADINYA GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Medan magnet yang berubah menghasilkan medan listrik yang berubah pula (Faraday). Adapun medan listrik menghasilkan medan magnet yang berubah (Maxwell). Kedua hipotesis tersebut saling berkaitan. Medan magnet dan medan listrik akan menjalar ke segala arah da n tanpa bantuan medium. Inilah yang disebut gelombang elektromagnetik. Menurut Maxwell, gelombang elektromagneti merambat dengan kelajuan c = 3 x 10 8 m/s. Gelombang elektromagnetik terdiri dari dua komponen yang saling tegak lurus, yaitu medan listrik (E) dan medan magnet (B). Dan arah rambatan (Z) gelombang tegak lurus antara kedua komponen. Seperti jenis g elombang pada umunya, gelombang elektromagnet memiliki panjang gelombang (λ ) dan frekuensi (f) tertentu. Hubungan antara panjang gelombang, frekuensi, dan kelajuan gelombang elektromagnetik memenuhi persamaan berikut : λ = c/f Contoh Soal : Seorang penyiar radio mengatakan bahwa radio tersebut bekerja pada frekuensi 105 MHz, berapa panjang gelombang radio tersebut ? Jawab : λ = c/f = (3 x 10 8 m/s.) / (105 x 10 6 /s). = 2,86 meter Contoh Soal Jika panjang gelombang ungu 400 nm dan merah 750 nm, berapa frekuensinya ? Jawab : Cahaya ungu f = c/λ = (3 x 10 8 m/s.) / (400 x 10 -9 = 7,5 x 10 15 Hz Cahaya merah f = c/λ = (3 x 10 8 m/s.) / (750 x 10 -9 = 4 x 10 15 Hz SPEKTRUM GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Gelombang elektromagnetik seperti yang dibuat dengan osilator listrik memiliki frekuensi tertinggi sekitar 10 9 Hz. Karena sifatnya yang dapat digunakan untuk membawa informasi, maka jenis gelombang elektromagnetik ini disebut geombang radio. Osilator listrik tidak dapat menggetarkan muatan listrik dengan frekuensi yang lebih tinggi lagi, tetapi getaran atau molekul atau gerak elektron di dalam atom dapat menghasilkan frekuensi yang lebih tinggi. Misalnya cahaya tampak adalah jenis gelombang elektromagnetik hasil getaran atom atau molekul pada benda yang berpijar dengan frekuensi 10 14 Hz. Gelombang elektromagnetik dapat terdeteksi ternyata memiliki interval yang sangat lebar, mulai dari 1 hertz sampai dengan 10 24 Hz. Mereka dikelompokkan berdasarkan frekuensi yang memiliki kemiripan sifat dan disebut spektrum elektromagnetik. Jenis-Jenis spektrum gelombang elektromagnetik ada 7 macam. Jenis tersebut dikategorikan berdasarkan besar frekuensi gelombangnya. Jika diurutkan dari frekuensinya yang paling kecil ke yang paling besar adalah : Gelombang Sinar Gamma. Gelombang ini memilik panjang 10-12 meter dengan frekuensi 1020 hertz. Dihasilkan dari peristiwa peluruhan radioaktif atau inti atom yang tidak stabil.Gelombang sinar gamma merupakan gelombang yang memiliki frekuensi paling besar dan serta panjang gelombang terkecil. Sehingga daya tembusnya sangat besar, bahkan bisa menembus plat besi. Salah satu fungsi dari sinar gamma yaitu dapat digunakan dalam kedokteran sebagai pembunuh sel kanker dan sterilisasi alat – alat kedokteran. Gelombang Sinar X. Gelombang ini memiliki panjang 10-10 meter dan memiliki frekuensi 1018 hertz. Gelombang sinar X sering disebut juga dengan sinar rontgen, karena gelombang ini banyak dimanfaatkan untuk kegiatan rontgen di rumah sakit. Gelombang Ultra Violet. Gelombang UV memiliki panjang 10-8 meter dengan frekuensi 1016 hertz. Gelombang ini berasal dari matahari dan juga dapat dihasilkan oleh transisi elektron dalam orbit atom, busur karbon, dan lampu mercury. Funsi UV dapat bermanfaat dan dapat berbahaya bagi manusia. Salah satu contoh fungsi sinar UV adalah sebagai detector untuk membedakan uang asli dan uang palsu. Gelombang Cahaya Tampak. Sesuai namanya, spketrum ini berupa cahaya yang dapat ditangkap langsung oleh mata manusia. Gelombang ini memiliki panjang 0.5x10-6 meter dengan frekuensi 1015 hertz. Dan gelombang cahaya tampak sendiri terdiri dari 7 macam yang disebut warna. Jika diurutkan dari yang paling besar frekuensinya adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Gelombang Infra Merah. Gelombang ini memiliki panjang sekitar 10-5 meter dengan frekuensi sekitar 1012 hertz. Gelombang infra merah dihasilka ketika molekul electron bergetar karena panas, contohnya tubuh manusia dan bara api. Manfaat kegunaan lain yaitu untuk remote TV dan transfer data di ponsel. Gelombang Mikro. Gelombang ini memiliki panjang sekitar 10-2 meter dengan frekuensi sekitar 108 hertz. Gelombang ini dihasilkan oleh tabung klystron, kegunaanya sebagai penghantar energy panas. Salah satu contoh penggunaan gelombang micro yaitu pada oven microwave yang berupa efek panas untuk memasak. Gelombang micro dapat mudah diserap oleh suatu benda dan juga menimbulkan efek pemanasan pada benda tersebut. Selain itu, gelombang micro juga dapat digunakan untuk mesin radar. Gelombang Radio.Gelombang ini memiliki panjang sekitar 103 meter dengan frekuensi sekitar 104 Hertz. Sumber gelombang ini berasal dari rangkaian oscillator elektronik yang bergetar. Rangkaian oscillator tersebut terdiri dari komponen resistor (R), induktor (L), dan kapasitor (C). Spektrum gelombang radio dimanfaatkan manusia untuk teknologi radio, televisi, dan telepon. Pada gambar diatas, terlihat bahwa cahaya tampak menepati daerah yang sempit, yaitu antara 4 x 10 14 Hz sampai 7,5 x 10 14 Hz. Kita sering tidak menyadari bahwa sekitar kita adalah banyak gelombang elektromagnetik, Berapa diantaranya diserap oleh tubuh, seperti infrared yang dapat menghangatkan tubuh dan sinar ultravolet dalam dosis yanng tepat dapat membantu pembentukan vitamin D dalam tulang Sumber : FISIKA untuk SMA/MA kelas X. Goris seran Daton, dkk, Penerbit Grasindo, 2007 http://kelasbelajarku.blogspot.com/2013/10/Spektrum-Gelombang-Elektromagnetik.html Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Categories: fisika gelombang elektromagnetik, fisika materi Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda 0 komentar: Poskan Komentar Langganan: Poskan Komentar (Atom) Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter! Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More Blogroll Popular Posts LARUTAN PENYANGGA HIDROLISIS GARAM soal sifat koligatif larutan SUHU DAN SKALA PADA TERMOMETER TEGANGAN PERMUKAAN, SUDUT KONTAK DAN KAPILARITAS REAKSI REDOKS SPONTAN GAYA GERAK LISTRIK DAN TEGANGAN JEPIT KADAR ZAT DALAM CAMPURAN USAHA DAN PROSES TERMODINAMIKA Ar DAN Mr Blogger templates Blogger news Blogroll Labels bank soal kimia persiapan UN beberapa golongan unsur dalam sistem periodik biologi bagi kehidupan biologi soal ujian masuk PTN biologi-animalia biologi-bioteknologi. biologi-evolusi biologi-jamur biologi-jaringan hewan biologi-jaringan tumbuhan biologi-keanekaragaman hayati biologi-kingdom plantae biologi-lingkungan biologi-materi biologi-peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem biologi-pertumbuhan dan perkembangan biologi-protista biologi-sistem ekskresi biologi-sistem gerak biologi-sistem kekebalan biologi-sistem koordinasi biologi-sistem peredaran darah biologi-sistem pernapasan biologi-sistem reproduksi biologi-soal biologi-soal persiapan UAS biologi-soal persiapan UN biologi-struktur dan fungsi sel biologi-virus dan monera fisika alat-alat optik fisika besaran dan satuan fisika fisika atom fisika fluida fisika gelombang elektromagnetik fisika impuls dan momentum fisika induksi elektromagnet fisika listrik dinamis fisika materi fisika momentum dan impuls fisika radiasi benda hitam fisika radioaktifitas fisika relativitas khusus fisika soal fisika suhu dan kalor fisika teori kinetik gas fisika termodinamika Fisika-bank soal fisika-dualisme gelombang fisika-gaya grafitasi fisika-gerak melingkar fisika-getaran dan gelombang mekanik fisika-grafitasi fisika-kesetimbangan benda tegar fisika-kinematika gerak fisika-Optik hidrokarbon ikatan kimia kesetimbangan dalam larutan kesetimbangan kimia laju reaksi larutan asam dan larutan basa larutan elektrolit dan non elektrolit materi kimia pencemaran lingkungan pengenalan ilmu kimia pupuk dan pestisida reaksi oksidasi reduksi reaksi redoks dan elektrokimia reproduksi sel rumus kimia dan persamaan reaksi senyawa karbon sifat koligatif larutan sistem koloid Soal Kimia stoikiometri struktur atom sistem periodik dan ikatan kimia termokimia unsur dalam kehidupan sehari-hari zat aditif pada makanan zat radioaktif Daftar Blog Saya Pages Beranda Tentang Aku MATERI KIMIA Soal Kimia daftar referensi SITEMAP MATERI FISIKA Total Tayangan Laman Sparkline 609,482 Diberdayakan oleh Blogger. Google+ Followers Google+ Badge Translate Diberdayakan oleh Terjemahan Mengenai Saya Foto Saya fiska nurdiana sary Lihat profil lengkapku Blog Archive ► 2016 (5) ▼ 2015 (343) ► Agustus (2) ► Juli (5) ► Juni (31) ▼ Mei (59) Soal Gelombang Elektromagnetik Soal Gerak Melingkar Beraturan Soal Essay Dualisme Gelombang dan Efek Fotolistrik... Soal Dualisme Gelombang dan Efek Fotolistrik Soal Atom Berelektron Banyak 2 Soal Atom Berelektron Banyak Soal Fisikan arus dan Tegangan AC 2 Soal Fisika Arus dan Tegangan AC 1 Soal Jaringan Hewan ORGAN, SISTEM ORGAN HEWAN DAN TRAPLANTASI ORGAN JARINGAN SARAF JARINGAN OTOT JARINGAN IKAT DENGAN SIFAT KHUSUS JARINGAN IKAT BIASA JARINGAN EPITELIUM APLIKASI PENGETAHUAN JARINGAN UNTUK TRANSPORTASI Z... ORGAN TUMBUHAN JARINGAN TUMBUHAN DEWASA JARINGAN MUDA (JARINGAN MERISTEM) STRUKTUR PADA TUMBUHAN Soal Struktur dan Fungsi Sel Soal Biologi Jaringan Tumbuhan TRANSPOR MOLEKUL MELALUI MEMBRAN PERBEDAAN SEL TUMBUHAN DAN HEWAN ORGANEL SEL STRUKTUR DAN ORGANEL SEL SEJARAH PERKEMBANGAN SEL DAN SEL PROKARIOTIK Soal Biologi Jamur DEUTEROMYCOTINA DAN LICHENES BASIDIOMYCOTINA ASCOMYCOTINA ZYGOMYCOTINA CHITRIDIOMYCOTINA CIRI-CIRI DAN KLASIFIKASI JAMUR JAMUR Soal Biologi Protista CALON KINGDOM STRAMENOPILA - CHLOROPHYTA CALON KINGDOM STRAMENOPILA - RHODOPHYTA CALON KINGDOM STRAMENOPILA - PYRHOPHYTA CALON KINGDOM STRAMENOPILA - PHAEOPHYTA (ALGA COKL... CALON KINGDOM STRAMENOPILA- DIATOM (BACILLARIOPHYA... CALON KINGDOM ALVEOLATA CALON KINGDOM ARKHAEZOA DAN CALON KINDOM EUGLENOZO... PROTSISTA TUMBUHAN DAN PROTISTA JAMUR PROTISTA HEWAN PERBEDAAN TEGANGAN DC DAN AC DALAM BENTUK GRAFIK Soal Listrik Dinamis 2 HUKUM II KIRCHHOFF ENERGI DAN DAYA LISTRIK GAYA GERAK LISTRIK DAN TEGANGAN JEPIT Soal Listrik Dinamis HUKUM I KIRCHHOFF DAN RANGKAIAN PADA RESISTOR HUKUM OHM DAN HAMBATAN JENIS BATERAI LISTRIK DAN ARUS LISTRIK Soal Termodinamika MULTIMETER PROSES TERJADINYA DAN SPEKTRUM GELOMBANG ELEKTROMA... SIFAT-SIFAT DAN KEGUNAAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK... HIPOTESIS MAXWELL

proses terjadinya pengkaratan

Proses Terjadinya Korosi (Karat)


Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan senyawa lain yang terdapat di lingkungannya (misal air dan udara) dan menghasilkan senyawa yang tidak dikehendaki. Peristiwa korosi kita kenal dengan istilah perkaratan. Korosi ini telah mengakibatkan kerugian bermilyar rupiah setiap tahunnya. Biasanya logam yang paling banyak mengalami korosi adalah besi.

Korosi terjadi melalui reaksi redoks, di mana logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Karat pada besi berupa zat yang berwarna cokelat-merah dengan rumus kimia Fe2O3·xH2O. Oksida besi (karat) dapat mengelupas, sehingga secara bertahap permukaan yang baru terbuka itu mengalami korosi. Berbeda dengan aluminium, hasil korosi berupa Al2O3 membentuk lapisan yang melindungi lapisan logam dari korosi selanjutnya. Hal ini dapat menerangkan mengapa panic dari besi lebih cepat rusak jika dibiarkan, sedangkan panci dari aluminium lebih awet.

Korosi secara keseluruhan merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.

Fe(s) à Fe2+(aq) + 2e

Elektron yang dibebaskan dalam oksidasi akan mengalir ke bagian lain untuk mereduksi oksigen.

O2(g) + 2 H2O(l) + 4e à 4 OH(l)

Ion besi(II) yang terbentuk pada anode akan teroksidasi membentuk besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi Fe2O3·xH2O yang disebut karat.




1. Faktor-faktor penyebab korosi besi
Penyebab utama korosi besi adalah oksigen dan air.


2. Teknik pencegahan korosi besi
Korosi pada besi menimbulkan banyak kerugian, karena barang-barang atau bangunan yang menggunakan besi menjadi tidak awet.

Korosi pada besi dapat dicegah dengan membuat besi menjadi baja tahan karat (stainless steel), namun proses ini membutuhkan biaya yang mahal, sehingga tidak sesuai dengan kebanyakan pengunaan besi

Cara pencegahan korosi pada besi dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Pengecatan
Fungsi pengecatan adalah untuk melindungi besi kontak dengan air dan udara. Cat yang mengandung timbal dan seng akan lebih melindungi besi terhadap korosi. Pengecatan harus sempurna karena jika terdapat bagian yang tidak tertutup oleh cat, maka besi di bawah cat akan terkorosi. Pagar bangunan dan jembatan biasanya dilindungi dari korosi dengan pengecatan.

b. Dibalut plastik
Plastik mencegah besi kontak dengan air dan udara. Peralatan rumah tangga biasanya dibalut plastik untuk menghindari korosi.

c. Pelapisan dengan krom (Cromium plating)
Krom memberi lapisan pelindung, sehingga besi yang dikrom akan menjadi mengkilap. Cromium plating dilakukan dengan proses elektrolisis. Krom dapat memberikan perlindungan meskipun lapisan krom tersebut ada yang rusak. Cara ini umumnya dilakukan pada kendaraan bermotor, misalnya bumper mobil.

d. Pelapisan dengan timah (Tin plating)
Timah termasuk logam yang tahan karat. Kaleng kemasan dari besi umumnya dilapisi dengan timah. Proses pelapisan dilakukan secara elektrolisis atau elektroplating. Lapisan timah akan melindungi besi selama lapisan itu masih utuh. Apabila terdapat goresan, maka timah justru mempercepat proses korosi karena potensial elektrode besi lebih positif dari timah.

e. Pelapisan dengan seng (Galvanisasi)
Seng dapat melindungi besi meskipun lapisannya ada yang rusak. Hal ini karena potensial elektrode besi lebih negative daripada seng, maka besi yang kontak dengan seng akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Sehingga seng akan mengalami oksidasi, sedangkan besi akan terlindungi.

f. Pengorbanan anode (Sacrificial Anode)
Perbaikan pipa bawah tanah yang terkorosi mungkin memerlukan perbaikan yang mahal biayanya. Hal ini dapat diatasi dengan teknik sacrificial anode, yaitu dengan cara menanamkan logam magnesium kemudian dihubungkan ke pipa besi melalui sebuah kawat. Logam magnesium itu akan berkarat, sedangkan besi tidak karena magnesium merupakan logam yang aktif (lebih mudah berkarat).




Proses Terjadinya Korosi

A. Proses Terjadinya Korosi
Korosi (Kennet dan Chamberlain, 1991) adalah penurunan mutu logamakibat reaksi elektro kimia dengan lingkungannya. Korosi atau pengkaratanmerupakan fenomena kimia pada bahan – bahan logam yang pada dasarnyamerupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontaklangsung dengan lingkungan berair dan oksigen. Contoh yang paling umum, yaitukerusakan logam besi dengan terbentuknya karat oksida. Dengan demikian, korosimenimbulkan banyak kerugian.
Korosi logam melibatkan proses anodik, yaitu oksidasi logam menjadi iondengan melepaskan elektron ke dalam (permukaan) logam dan proses katodikyang mengkonsumsi electron tersebut dengan laju yang sama : proses katodikbiasanya merupakan reduksi ion hidrogen atau oksigen dari lingkungansekitarnya. Untuk contoh korosi logam besi dalam udara lembab, misalnya prosesreaksinya dapat dinyatakan sebagai berikut :
Anode {Fe(s)→ Fe2+(aq)+ 2 e}
x 2
Katode O2(g)+ 4H+(aq)+ 4 e → 2 H2O(l)
+
Redoks 2 Fe(s) + O2 (g)+ 4 H+(aq)→ 2 Fe2++ 2 H2O(l)
Dari data potensial elektrode dapat dihitung bahwaemf standar untuk proseskorosi ini, ,yaituE0sel =+1,67 V ; reaksi ini terjadi pada lingkungan asam dimanaion H+ sebagian dapat diperoleh dari reaksi karbon dioksida atmosfer dengan airmembentuk H2CO3. Ion Fe+2 yang terbentuk, di anode kemudian teroksidasi lebihlanjut oleh oksigen membentuk besi (III) oksida :
4 Fe+2(aq)+ O2 (g) + (4 + 2x) H2O(l) → 2 Fe2O3x H2O + 8 H+(aq)
Hidrat besi (III) oksida inilah yang dikenal sebagai karat besi. Sirkuit listrikdipacu oleh migrasi elektron dan ion, itulah sebabnya korosi cepat terjadi dalamair garam.
Jika proses korosi terjadi dalam lingkungan basa, maka reaksi katodik yang
terjadi, yaitu :
O2 (g) + 2 H2O(l)+ 4e → 4 OH-(aq)
Oksidasi lanjut ion Fe2+ tidak berlangsung karena lambatnya gerak ion inisehingga sulit berhubungan dengan oksigen udara luar, tambahan pula ion inisegera ditangkap oleh garam kompleks hexasianoferat (II) membentuk senyawakompleks stabil biru. Lingkungan basa tersedia karena kompleks kaliumheksasianoferat (III).
Korosi besi realatif cepat terjadi dan berlangsung terus, sebab lapisansenyawa besi (III) oksida yang terjadi bersifat porous sehingga mudah ditembusoleh udara maupun air. Tetapi meskipun alumunium mempunyai potensial reduksijauh lebih negatif ketimbang besi, namun proses korosi lanjut menjaditerhambatkarena hasil oksidasi Al2O3, yang melapisinya tidak bersifat poroussehingga melindungi logam yang dilapisi dari kontak dengan udara luar.
B. Dampak Dari Korosi
Karatan adalah istilah yang diberikan masyarakat terhadap logam yang
mengalami kerusakan berbentuk keropos. Sedangkan bagian logam yang rusak
dan berwarna hitam kecoklatan pada baja disebut Karat. Secara teoritis karatadalah istilah yang diberikan terhadap satu jenis logam saja yaitu baja, sedangkansecara umum istilah karat lebih tepat disebut korosi. Korosi didefenisikan sebagaidegradasi material (khususnya logam dan paduannya) atau sifatnya akibatberinteraksi dengan lingkungannya.
Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah danberlangsung dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah ataudihentikan sama sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat lajunya sehingga memperlambat proses perusakannya.
Dilihat dari aspek elektrokimia, korosi merupakan proses terjadinya transferelektron dari logam ke lingkungannya. Logam berlaku sebagai sel yangmemberikan elektron (anoda) dan lingkungannya sebagai penerima elektron(katoda). Reaksi yang terjadi pada logam yang mengalami korosi adalah reaksioksidasi, dimana atom-atom logam larut kelingkungannya menjadi ion-ion denganmelepaskan elektron pada logam tersebut. Sedangkan dari katoda terjadi reaksi, dimana ion-ion dari lingkungan mendekati logam dan menangkap elektron-

Sabtu, 06 Februari 2016

Proses terjadinya hujan asam

Proses terjadinya hujan asam dan dampaknya bagi kehidupan


Proses terjadinya hujan asam dan dampaknya bagi kehidupan
 Sejarah hujan asam.
Tahun 1800an di Inggris terjadi revolusi besar-besaran dalam bida industri. Dampak dari revolusi industry tersebut menyebabkan kota Manchester tertutupi oleh asap. Yakni karena penggunaan batu bara dan minyak bumi yang berlebihan. Pada waktu tersebut belum ditemukan teknologi untuk mengurangi gas yang keluar dari aktivitas pabrik dan lainnya. Di Inggris pada waktu itu sudah ditemukan kendaraan dan mesin untuk memudahkan aktivitas manusia. Oleh karena itu rakyat Inggris pastinya sangat senang. Akan tetapi lupa dengan dampak dari revolusi yang besar-besaran tersebut.
Penemu dari hujan asam di kota Manchester, Inggris ialah Robert Angus Smith. Ia menemukan hubungan dari polusi udara dengan hujan asam. Dari penelitiannya, Robert berkesimpulan bahwa dampak dari hujan asam akan menghancurkan alam secara perlahan.
Penyebab hujan asam berasal dari dua aktivitas yaitu: aktivitas manusia dan aktivitas alam. Aktivitas manusia karena penggunaan batu bara dan minyak bumi.
1. penyebab hujan asam dari aktivitas manusia;
a. asap kendaraan bermotor;
b. asam hasil pabrik;
c. asam dari pembangkit listrik yang menggunakan batubara.
2. penyebab hujan asam dari aktivitas alam:
a. aktivitas gunung berapi yang mengeluarkan asap seperti belerang.
b. proses biologis yang terjadi di danau, laut, dan tanah.
Yang paling banyak berkontribusi dalam hujan asam adalah aktivitas manusia.
Proses terjadinya hujan asam.
Berikut proses terjadinya hujan asam secara ilmiah:
Asap kendaraan atau asap pabrik terdapat zat belerang dan gas nitrogen yang nantinya bereaksi dengan  oksigen yang berada di udara. Reaksi tersebut menghasilkan nitrogen oksidan dan sulfur dioksida. Zat tersebut akan terbawa ke atmosfer yang akan bereaksi lagi dengan titik air di awan. Reksi tersebut menghasilkan asam nitrat dan asam sulfat. Kedua jenis azam tersebut sangat mudah bercampur dan larut dengan air hujan. Sehingga air hujan yang jatuh ke permukaan bumi sudah memiliki pH yang rendah atau asam.
Dampak hujan asam bagi kehidupan.
1. tingkat kesuburan tanah menurun karena kandungan asam yang berlebih.
2. ikan dan plankton sebagai sumber makanan ikan akan mati karena air memiliki tingkan keasaman yang tinggi. Air dan plankton tidak bisa hidup dengan tingkat keasaman tertentu.
3. proses fotosintesis pada tumbuhan terganggu sehingga tumbuhan banyak yang mati dan pertumbuhannya terhambat.
4. kematian pada hewan dan terlambatnya pertumbuhan hewan. Hewan di alam minum air yang asam sehingga merusak pencernaan dan akan menimbulkan kanker pada hewan.
5. jika air minum sudah terkontaminasi dengan air hujan asam akan menyebabkan sejumlah penyakit seperti kanker dan masalah lainnya. 6. Menyebabkan korosi pada berbagai logam khususnya yang mudah korosi atau karatan adalah besi. Misalnya pada jembatan yang terbuat dari besi akan berbahaya akibat karatan sehingga bisa roboh. 7. Tumbuhan yang terkena hujan asam dalam jumlah yang tinggi bisa menjadi layu dan pada akhirnya mati.  8. Air danau yang semakin asam karena hujan asam dapat menyebabkan ikan menjadi mati karena tidak bisa bertahan hidup. 
Demikianlah penjelasan yang pak guru sampaikan mengenai pengertian hujan asam, proses terjadinya, sejarah hujan asam, dan dampak hujan asam bagi kehidupan kita. Semoga bermanfaat.

Minggu, 31 Januari 2016

PROSES TERJADINYA GAS RUMAH KACA 

PictureGambar 1. Proses terjadinya Gas Rumah Kaca Sumber: [1]
Matahari memancarkan sinarnya dalam bentuk radiasi ultraviolet ke bumi yang akan diterima oleh bumi dan dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah.  Sinar matahari masuk ke bumi sebagai panas, yang sebagiannya dipantulkan kembali ke angkasa (oleh permukaan bumi yang berwarna muda — tutupan salju, awan, dll), sebagiannya lagi diserap baik oleh permukaan bumi yang berwarna agak gelap maupun oleh “gas-gas rumah kaca” yang terkandung dalam atmosfer.  Gas-gas rumah kaca ini bertindak seperti layaknya “benda hitam”, di mana cahaya yang datang akan dipantulkan kembali sebagai panas (cahaya dengan panjang gelombang pendek yang disebut inframerah.  Semakin pendek panjang gelombangnya, semakin panas).  Semakin banyak kandungan atau konsentrasi gas-gas rumah kaca ini, semakin banyak panas yang dilepaskan, maka semakin panaslah atmosfer bumi.  Ini yang disebut sebagai efek rumah kaca (greenhouse effect).

Lapisan atmosfir bumi terdiri atas troposfir, stratosfir, mesosfir dan termosfer. Lapisan terbawah (troposfir) adalah bagian yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca. Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang bergelombang pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan teratas. Yang lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas, awan dan partikel. Sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfir. Di dalam troposfir ini, 14 % diserap oleh uap air, debu, dan gas-gas tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang sampai ke permukaan bumi. Dari 51% ini, 37% merupakan radiasi langsung dan 14% radiasi difus yang telah mengalami penghamburan dalam lapisan troposfir oleh molekul gas dan partikel debu. Radiasi yang diterima bumi, sebagian diserap sebagian dipantulkan. Radiasi yang diserap dipancarkan kembali dalam bentuk sinar inframerah.

PictureGambar 2. Skema proses Pemanasan Global Sumber: [2]

Secara sederhana, proses terjadinya efek rumah kaca dimulai saat panas matahari merambat dan masuk ke permukaan bumi. Kemudian panas matahari tersebut akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa melalui atmosfer. Sebagian panas matahari yang dipantulkan tersebut akan diserap oleh gas rumah kaca yang berada di atmosfer. Panas matahari tersebut kemudian terperangkap di permukaan bumi, tidak bisa melalui atmosfer sehingga suhu bumi menjadi lebih panas.


dampak-dampak gas rumah kaca

1.          Perubahan Iklim
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan.

Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim. Sebenarnya peristiwa perubahan iklim ini telah terjadi beberapa kali sepanjang sejarah bumi dan manusia akan menghadapi masalah ini dengan resiko populasi yang sangat besar.

2.          Meningkatnya Permukaan Laut
Berkurangnya lapisan es di Greenland dan Antartika berkontribusi sebesar 0.4 mm pertahun. Salah satu dampak yang paling besar dari pemanasan global adalah naiknya permukaan laut. Lapisan es di benua Arktik rata-rata telah berkurang sebanyak 2.7% per dekade. Temperatur rata-rata laut global telah meningkat pada kedalaman paling sedikit 300 meter. Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi. Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi) pada abad ke-21.

3.          Meningkatnya Suhu Global
Pemanasan yang terjadi pada sistem iklim bumi merupakan hal yang jelas terasa, seiring dengan banyaknya bukti dari pengamatan kenaikan temperatur udara dan laut, pencairan salju dan es di berbagai tempat di dunia, dan naiknya permukaan laut global. Perubahan yang telah diukur oleh para ilmuwan pada atmosfer, lautan, permukaan es dan gletser menunjukkan bahwa bumi telah mengalami pemanasan akibat dari adanya emisi gas rumah kaca di masa lalu. Perubahan-perubahan tersebut merupakan bagian dari pola yang konsisten sebagai bukti adanya gelombang panas (heat waves) yang lebih besar, pola angin baru, kekeringan yang lebih parah di beberapa daerah, bertambahnya presipitasi di daerah lainnya, melelehnya gletser dan es di Arktik serta naiknya muka laut.

4.      Gangguan Ekologis
Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

5.      Dampak Sosial Dan Politik
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke), penyebaran penyakit melalui air (Waterborne Diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases) hingga kematian. Temperatur yang panas menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.

 Dengan adanya perubahan iklim, maka ada beberapa spesies vektor penyakit (eq Aedes Agipty), Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adala organisme tersebut. Selain itu, bisa diprediksi bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah karena perubahan ekosistem yang ekstrim. Hal ini juga akan berdampak perubahan iklim (Climat change) yang bisa berdampak kepada peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau panjang / kebakaran hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu).